Apa Bedanya Memprogram dan Belajar Bahasa Pemrograman?

 MEMPROGRAM VS BAHASA PEMROGRAMAN


    Memprogram tidak sama dengan belajar bahasa pemrograman. Belajar memprogram berarti mempelajari metodologi pemecahan masalah, kemudian menuliskan algoritma pemecahan masalah dalam notasi tertentu. Sedangkan belajar bahasa pemrograman berarti belajar memakai suatu bahasa komputer, aturan tata bahasanya, instruksi - instruksinya, tata cara pengoprasian compiler-nya, dan memanfaatkan instruksi - instruksi tersebut untuk membuat program yang di tulis hanya dalam bahasa itu saja.

        Di dalam memprogram, kita lebih menekankan pada pemecahan masalah, sementara menulis kode program adalah aktivitas terahir. Mula - mula kita pikirkan rancangan pemecahan suatu masalah tanpa bergantung pada bahasa pemrograman yang di gunakan atau komputer yang menjalankan program itu nanti. Rancangan tersebut berisi  urutan langkah - langkah pencapaian solusi yang di tulis dalam notasi - notasi deskriptif (notasi ini yang di namakan notasi algoritmik). Karena belajar memprogram yang baik bukanlah belajar membuat program "yang penting hasilnya benar", tetapi perlu di pikirkan membuat program dengan menggunakan skema yang benar. Hal ini, akan membuat program yang kita buat dapat bersih dari kesalahan yang timbul pada waktu eksekusi.

    Bila rancangan pemecahan masalah sudah di buat dengan skema yang benar, maka rancangan tersebut siap di kodekan dalam bahasa pemrograman agar program bisa di eksekusi oleh komputer. Di sinilah perlunya kita belajar bahasa pemrograman . Ada  banyak bahasa pemrograman yang tersedia saat ini, tetapi desain pemecahan masalah harus dapat di terjemahkan ke dalam bahasa apapun.

   Untuk saat sekarang ini terdapat puluhan bahkan ratusan bahasa pemrograman. kita dapat menyebutkan antara lain : bahasa rakitan (assembly), fortran, cobol, ada, PL/I, algol, pascal, basic, bahasa bahasa simulasi seperti CSMP, simscript, GPSS dan masih banyak yang lainnya. 

     Berdasarkan "kedekatan" bahsa pemrograman apakah lebih condong ke bahasa mesin atau ke bahasa manusia, maka bahasa pemrograman juga dapat di kelompokan atas tiga bagian, yaitu :

1. Bahasa Tingkat Rendah (Low Level)

    Bahasa jenis ini di rancang agar setiap instruksinya di kerjakan langsung oleh komputer, tanpa harus  melalui penerjemah / translator / compiler. contohnya adalah bahasa mesin (Machine language). Bahasa mesin adalah sekumpulan kode biner ( 0 dan 1 ) . Setiap perintah langsung dimengerti oleh komputer dan langsung di kerjakan. Bahasa tingkat rendah bersifat primitif, sangat sederhana dan sulit di mengerti oleh manusia.

2. Bahasa Tingkat Menengah ( Middle Level  / Assembly)

    Bahasa assembly di masukan ke dalam kelompok ini karena notasi yang di pakai dalam bahasa ini merupakan bentuk "manusiawi" dari bahasa mesin, dalam kata lain masih dapat di pahami oleh manusia. Dan untuk menjalankan instruksi - instruksinya masih di perlukan oleh penerjemah / compiler ke dalam bahasa mesin. Istilah bahasa rakitan (bah.Inggris Assembly), yaitu memberikan perintah kepada komputer dengan memakai kode-kode singkat (kode mnemonic), contohnya MOV, SUB, CMP, JMP, JGE, JL, LOOP, dsb.

3. Bahasa Tingkat Tinggi ( High Level )

    Bahasa ini tentu membuat program menjadi lebih mudah di pahami, lebih "manusiawi", dan lebih dekat ke bahasa manusia. Kelemahannya, program dalam bahasa tingkat tinggi tidak dapat langsung di laksanakan oleh komputer. Ia perlu di terjemahkan / compile ke dalam bahasa mesin ( 0 dan 1 ) sebelum akhirnya di eksekusi oleh CPU.Contoh bahasa pemrograman ini seperti pascal, basic dan lain -  lain. Tahapan pemrograman dan pelaksanaan program oleh komputer di gambarkan pada gambar di bawah ini.

        Sebenarnya batasan penggolongan bahasa pemrograman ini tidak selalu jelas. Pengertian tentang apa yang di maksud dengan bahasa tingkat tinggi  sering kali berbeda dari beberapa penulis. Ada yang mendefinisikan bahasa tingkat tinggi dari sudut pandang kemudahan pemakainya serta orientasinya lebih dekat ke bahasa manusia. Kita tidak memperdebatkan perbedaan cara menggolongkan bahasa pemrograman, yang terpenting adalah kita mempelajari pemrograman dengan baik dan benar dan pada ahirnya kita bisa mengusainya.

       Dari beberapa hasil pencarian saya di beberapa sumber di internet, kami dapatkan perbedaan antara belajar memprogram dengan belajar bahasa pemrograman salah satu diantaranya :
  • Belajar memprogram adalah belajar tentang metodologi pemecahan masalah, kemudian menuangkannya dalam suatu notasi tertentu yang mudah dibaca dan dipahami. Sedangkan, Belajar bahasa pemrograman adalah belajar memakai suatu bahasa, aturan tata bahasanya, instruksi-instruksinya, tata cara pengoperasian compiler-nya untuk membuat program yang ditulis dalam bahasa itu saja.
  • Belajar memprogram merupakan belajar untuk mengerti tentang logika dari sebuah program sehingga mengerti tentang alur proses kerja program tersebut tanpa terpaku pada framework/bahasa pemrograman tertentu seperi C, Java, Pascal ataupun python. Kalau Belajar Bahasa Pemrograman ialah kita tidak dapat membuat sebuah aplikasi yang powerfull dan sangat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Sebagai contoh, seorang developper bertujuan membangun sebuah program yang ditujukan untuk penggunaan pada Hardware, akan tetapi developer tersebut hanya bisa develop software menggunakan framework desktop based seperti java.


Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Repeat Until dan While-Do

Program C++ Menghitung Volume Bangun Ruang Kubus, Balok, Tabung, Bola

Apa Itu Procedure? Apa Perbedaan Procedure dan Function?